ILMU EKONOMI
Makalah
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro
Disusun oleh :
Kelompok
I
1.
Suherni ( 113080022 )
2.
Fina
Zahrotul Makiyah ( 113080051 )
3.
Uluni
Asmarani Fadlillah ( 113080133 )
4.
Ade
Wahyudi (
113080136 )
Tingkat 1C dan 1D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Teori Ekonomi Makro tahun akademik 2014/2015 dengan
pokok bahasan ‘Ilmu Ekonomi’ dengan baik.
Dalam
penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak,khususnya dosen mata kuliah Teori Ekonomi Makro, yaitu Ibu Yopi Nisa Febianti,
M.Pd . Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Kami
sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Akhir
kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.
Cirebon, Februari
2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR
TABEL ................................................................................................... iii
DAFTAR
GAMBAR ............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar
Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2. Rumusan
Masalah
........................................................................ 2
1.3. Tujuan
........................................................................................... 2
1.4. Manfaat
......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
2.1. Pengertian Ilmu Ekonomi
............................................................ 3
2.2. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi
......................................... 4
2.3. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
.................................................... 5
2.4. Konsep-Konsep Ilmu Ekonomi
.................................................... 5
2.5. Cabang-Cabang Ilmu Ekonomi
.................................................... 6
2.6. Pembagian Ilmu Ekonomi
............................................................ 7
2.7. Metodologi Ilmu Ekonomi ........................................................... 8
2.8. Tujuan dan Manfaat Ilmu Ekonomi
............................................. 24
2.9. Tokoh-Tokoh Penting Ilmu Ekonomi
.......................................... 25
BAB
III PENUTUP ............................................................................................. 27
3.1. Simpulan
...................................................................................... 27
3.2. Saran ............................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 28
ii
DAFTAR
TABEL
Tabel 2.1.
Contoh Model Ekonomi dalam Bentuk Tabel ..................................... 18
iii
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 2.1.
Contoh Model Ekonomi dalam Bentuk Grafik
................................. 19
Gambar 2.2.
Circular Flow Diagram 2 Sektor ........................................................ 20
Gambar 2.3.
Circular Flow Diagram 3 Sektor
........................................................ 21
Gambar 2.4.
Circular Flow Diagram 4 Sektor
........................................................ 22
Gambar 2.5.
Tokoh Ilmu Ekonomi Adam Smith
.................................................... 25
Gambar 2.6.
Tokoh Ilmu Ekonomi David Richardo
.............................................. 25
Gambar 2.7.
Tokoh Ilmu Ekonomi John Maynard Keynes
.................................... 26
Gambar 2.8.
Tokoh Ilmu Eknomi Paul Ormerod
................................................... 26
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Ekonomi merupakan sesuatu yang sangat penting
dalam berbagai aspek lingkungan,baik negara,budaya,perdagangan
hubungan,dunia,dan lainnya,maka penting sekali lagi kita semua untuk
mempelajari suatu pengetahuan ekonomi,yang disebut sebagai ilmu ekonomi yang
mencakup berbagai aspek dalam penerapan dan teori-teori khusus dibidang
ekonomi.
Ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu
pengetahuan sudah tentu memiliki analisa maupun teori-teori ekonomi yang
nantinya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan, maupun masyarakat
secara keseluruhan akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat
ekonomi,yaitu persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu perusahaan atapun
anggota masyarakat untuk membuat suatu keputusan tentang cara yang terbaik
untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi ataupun membantu dalam mangambil
keputusan untuk mengambil suatu peluang. Hal ini dapat dipelajari melalui
teori-teori ekonomi .
Meskipun ilmu ekonomi telah menjamur
dimasyarakat, tetapi masih banyak kalangan yang belum memahami bagaimana
sebenarnya analisis dan pengertian dari teori ekonomi yang merupakan bagian
dari ilmu ekonomi itu sendiri. Oleh karena itu,melalui makalah ini kami mencoba
mamaparkan apa sebenarnya analisis, pengertian, dan sifat-sifat teori ekonomi,
dan implementasi serta masalah-masalah yang berkaitan dengan ekonomi. Dimana
teori-teori ekonomi tersebut yang nantinya akan sangat membantu dalam melakukan
kegiatan ekonomi baik itu kegiatan produksi, kegiatan distribusi, maupun
kegiatan konsumen agar para pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi
dapat menguntungkan semua pihak. Oleh karena itu, kami mengambil
judul makalah,yaitu “ ILMU EKONOMI ” .
1
1.2. Rumusan Masalah
Untuk lebih sistematis, maka kami akan
merumuskan masalah-masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini,
diantaranya adalah :
1. Apakah
pengertian dari ilmu ekonomi ?
2. Bagaimana
sejarah perkembangan ilmu ekonomi ?
3. Apa
ruang lingkup dari ilmu ekonomi ?
4. Apakah
konsep-konsep ilmu ekonomi ?
5. Apakah
cabang-cabang dari ilmu ekonomi ?
6. Berapakah
jenis ilmu ekonomi ?
7. Apa
sajakah metodologi dalam ilmu ekonomi ?
8. Apakah
tujuan dan manfaat dari ilmu ekonomi ?
9. Siapakah
tokoh-tokoh penting dalam ilmu ekonomi ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk
mengetahui pengertian dari ilmu ekonomi
b. Untuk
mengetahui sejarah perkembangan ilmu ekonomi
c. Untuk
mengetahui ruang lingkup ilmu ekonomi
d. Untuk
mengetahui konsep-konsep dari ilmu ekonomi
e. Untuk
mengetahui cabang dari ilmu ekonomi
f. Untuk
mengetahui pembagian ilmu ekonomi
g. Untuk
mengetahui metodologi dalam ilmu ekonomi
h. Untuk
mengetahui tujuan dan manfaat dari ilmu ekonomi
i.
Untuk mengetahui tokoh-tokoh penting
dalam ilmu ekonomi
1.4. Manfaat
Melalui penulisan makalah ini, manfaat
yang diharapkan setelah mengetahui pengertian,sejarah perkembangan,ruang
lingkup,konsep-konsep,pembagian,metodologi,tujuan dan manfaat serta tokoh-tokoh
penting dari ilmu ekonomi,yaitu diharapkan agar masyarakat, perusahaan, maupun
pelaku ekonomi akan terbantu dalam mengambil suatu keputusan atau mengambil
suatu peluang dalam kegiatan ekonomi, dan mengatasi masalah-masalah ekonomi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ilmu Ekonomi
Istilah
ekonomi berasal dari bahasa Yunani,yaitu
oikos yang berarti keluarga atau rumah tangga dan nomos yang berarti
peraturan, aturan atau hukum.
Jadi,secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga
atau manajemen urusan rumah tangga.Secara umum ilmu ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Dengan
kata lain ilmu ekonomi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari usaha manusia
untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yang diharapkan dengan
memilih penggunaan sumber daya produksi yang sifatnya langka dan terbatas.
Berikut ini pengertian ilmu ekonomi
menurut beberapa ahli,yaitu :
·
Menurut Albert L Meyers ( Abdullah,
1992: 5 )
Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan
manusia.
·
Menurut J.L. Meij ( Abdullah, 1992: 6 )
Ilmu
ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran.
·
Samuelson ( 1990: 5)
Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang memilih penggunaan
sumber-sumber daya produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi
berbagai komoditi dan menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk
segera dikonsumsi.
·
Adam Smith
Ilmu ekonomi
adalah ilmu yang khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa dengan
memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dari
kemakmuran, seperti hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya.
·
Lipsey
Ilmu ekonomi adalah suatu studi
tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuha manusia
yang tidak terbatas.
3
2.2. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi
Menurut
Irving Kristol,ilmu ekonomi sebagai sebuah disiplin akademis,dalam perjalanan
sejarahnya,muncul pada abad ke-17 dan 18 sebagai suatu aspek revolusi filosofis
yang menciptakan dunia modern.
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama
mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam
ilmu pengetahuan. Melalui
karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah
perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak
melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral
Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan
menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx,
hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran
dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran
yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand
dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah
menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand
ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai
instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi
Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi
terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes
mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and
Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan,
oleh karenanya, intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber
daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling “bertarung” dalam
dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti : new
classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga
berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan
Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh
Thorstein Veblen, dkk., dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
4
2.3. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ditinjau
dari ruang lingkup atau cakupannya,ilmu ekonomi dapat dibedakan atas :
a.
Makroekonomi atau Ekonomi Makro
Merupakan salah
satu cabang ilmu ekonomi mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai
suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang
tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan.
Adapun permasalahan yang dihadapi
dalam ekonomi makro diantaranya yaitu:
·
pendapatan nasional
·
inflasi
·
pengangguran
·
jumlah uang yang beredar
·
neraca pembayaran
·
masalah kependudukan
·
kemiskinan dan keterbelakangan
·
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
b.
Mikroekonomi atau Ekonomi Mikro
Merupakan salah satu cabang ilmu
ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari
keseluruhan kegiatan perekonomian.
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam ekonomi mikro
diantaranya yaitu :
·
perilaku konsumen dan produsen
·
penentuan harga-harga pasar
·
Kuantitas faktor input barang dan jasa yang
diperjualbelikan
2.4. Konsep – Konsep Ilmu Ekonomi
Berikut ini ada beberapa konsep
penting dari ilmu ekonomi yang perlu diketahui,diantaranya adalah :
a.
Produksi
Merupakan suatu kegiatan untuk
menambah nilai atau kegunaan dari suatu barang dan jasa.
b.
Konsumsi
Merupakan suatu kegiatan yang dapat
menimbulkan turun atau hilangnya nilai atau kegunaan suatu barang dan jasa.
5
c.
Distribusi
Merupakan suatu proses penyaluran
barang dari produsen kepada konsumen.
d.
Skarsitas atau Kelangkaan
Merupakan suatu keadaan dimana
terjadi ketimpangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemenuh
kebutuhan yang bersifat terbatas.
e.
Uang
Merupakan suatu alat pembayaran yang
sah digunakan untuk transaksi jual-beli dalam bidang ekonomi.
f.
Pasar
Merupakan tempat bertemunya antara
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli terhadap barang dan
jasa.
g.
Kebutuhan
Merupakan segala sesuatu atau rasa
keinginan yang harus segera terpenuhi.
h.
Bank
Merupakan badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangkan meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
2.5. Cabang – Cabang Ilmu Ekonomi
Secara umum cabang ilmu
ekonomi dapat dibagi menjadi tujuh,yaitu :
1.
Ilmu Ekonomi Moneter
Merupakan
ilmu ekonomi yang fokus kepada analisis kebijakan moneter,misalnya jumlah uang
beredar, inflasi, tingkat suku bunga, perbankan dan lain-lain.
2.
Ilmu Ekonomi Publik
Merupakan
ilmu ekonomi yang fokus kepada analisis kebijakan fiskal,misalnya pendapatan
pemerintah, hutang pemerintah, DAU, DAK, retribusi, APBN dan APBD.
3.
Ilmu Ekonomi Industri
Merupakan
ilmu ekonomi yang fokus kepada analisis interaksi perusahaan didalam suatu
industri termasuk di dalamnya masalah persaingan usaha, struktur pasar.
6
4. Ilmu
Ekonomi Regional
Merupakan
ilmu ekonomi yang fokus kepada analisis interaksi antar daerah dan pengembangan
daerah, misalnya transportasi, infrasturktur, demografi ,dan pemukiman.
5.
Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan
Merupakan
ilmu ekonomi yang fokus pada analisis masalah dan alokasi sumber daya alam yang
optimal menurut ekonomi,diantaranya masalah eksternalitas, saat panen yang baik.
6.
Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia
Merupakan
ilmu ekonomi yang fokus pada analisis pasar tenaga kerja,misalnya upah minimum
regional, produktivitas pekerja, dan pengangguran.
7.
Ilmu Ekonomi Perdagangan International
Merupakan
ilmu ekonomi yang fokus pada analisis transaksi perdagangan antar negara,
misalnya aliran modal, ekspor dan impor,serta neraca pembayaran.
8.
Ilmu Ekonomi Syariah
Merupakan
ilmu ekonomi yang fokus pada penerapan dan analisa ekonomi islam, misalnya
penghilangan unsur riba dalam perekonomian.
2.6. Pembagian Ilmu Ekonomi
a.
Descriptive Economics atau Ekonomi
Deskriptif
Merupakan
Ekonomi yang menggambarkan kejadian-kejadian atau mengumpulkan fakta ekonomi
yang berhubungan dengan suatu topik tertentu tanpa mengambil suatu kesimpulan
atau generalisasi.
b.
Economics Theori atau Ekonomi Teori
Merupakan
suatu ilmu ekonomi yang berusaha untuk menerangkan,menganalisis,dan menguraikan
kejadian-kejadian ekonomi dan mengambil kesimpulannya berupa prinsip-prinsip
atau dalil-dalil ekonomi tertentu.
c.
Applied Ekonomi atau Ekonomi Terapan
Merupakan
ilmu ekonomi yang berusaha menggunakan kesimpulan-kesimpulan atau dalil-dalil
yang telah diambil didalam ekonomi teori untuk memperbaiki kehidupan ekonomi
yang dianggap tidak atau kurang menguntungkan atau berusaha untuk meningkatkan
kehidupan ekonomi ke taraf yang lebih tinggi.
7
2.7. Metodologi Ilmu Ekonomi
Metodologi
ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode
ilmiah, yang berhubungan dengan ekonomi,
termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi.
1.
Teori Ekonomi
a.
Pengertian Teori
Ekonomi
Teori ekonomi adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan
sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi dan ramalan tentang peristiwa
yang terjadi apabila suatu kedaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Selain itu, teori ekonomi juga memberikan
gambaran tentang sifat-sifat utama dari sistem ekonomi dan bagaimana sistem
ekonomi berfungsi. Dalam teori ekonomi yang diterangkan adalah gambaran umum
dan yang disederhanakan mengenai kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi.
Banyak
teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar
bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan
sebagainya.
b.
Sejarah Perkembangan
Teori Ekonomi
Sejarah
Perkembangan Teori Ekonomi adalah suatu pemikiran kapitalisme yang terlebih
dahulu harus dilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era
Yunani kuno sampai era sekarang.
Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan antara yang bersifat “natural” atau “unnatural”. Transaksi natural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan un-natural tak berbatas karena dia menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain, yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh dari transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai “unnatural” dan bahkan tidak bermoral. Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis Kristen di Abad Pertengahan.
Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan antara yang bersifat “natural” atau “unnatural”. Transaksi natural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan un-natural tak berbatas karena dia menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain, yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh dari transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai “unnatural” dan bahkan tidak bermoral. Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis Kristen di Abad Pertengahan.
8
Aristoteles
juga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya akan dapat memberi peluang
seseorang untuk melakukan kebajikan dan memberikan derma dan cinta sesama yang
merupakan bagian dari “jalan emas” dan “kehidupan yang baik ala Aristotles.
Chanakya (c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat julukan sebagai Indian Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada Takshashila University dari India kuno dan kemudian menjadi Prime Minister dari kerajaan Mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya. Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi) yang dapat dianggap sebagai pendahulu dari Machiavelli’s The Prince.
Chanakya (c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat julukan sebagai Indian Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada Takshashila University dari India kuno dan kemudian menjadi Prime Minister dari kerajaan Mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya. Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi) yang dapat dianggap sebagai pendahulu dari Machiavelli’s The Prince.
Banyak
masalah yang dibahas dalam karya itu masih relevan sampai sekarang, termasuk
diskusi tentang bagaiamana konsep manajemen yang efisien dan solid, dan juga
masalah etika di bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu kesejahteraan
seperti redistribusi kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif yang dapat
mengikat kebersamaan masyarakat.
Tokoh pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang ekonomi. Ibnu Khaldun dari Tunis (1332-1406) menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentuk huruf U).
Tokoh pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang ekonomi. Ibnu Khaldun dari Tunis (1332-1406) menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentuk huruf U).
Perintis
pemikiran barat di bidang ekonomi terkait dengan debat scholastic theological
selama Middle Ages. Masalah yang penting adalah tentang penentuan harga barang.
Penganut Katolik dan Protestan terlibat dalam perdebatan tentang apa itu yang
disebut “harga yang adil” di dalam ekonomi pasar. Kaum skolastik Spanyol di
abad 16 mengatakan bahwa harga yang adil tak lain adalah harga pasar umum dan
mereka umumnya mendukung filsafat laissez faire.
9
Selanjutnya
pada era Reformation pada 16th century, ide tentang perdagangan bebas muncul
yang kemudian diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius. Kebijakan
ekonomi di Europe selama akhir Middle Ages dan awal Renaissance adalah
memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang yang ditarik pajak untuk para
bangsawan dan gereja.. Pertukaran ekonomi diatur dengan hukum feudal seperti
hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu juga pengaturan asosiasi pekerja
(guild) dan pengaturan religious dalam masalah penyewaan. Kebijakan ekonomi
seperti itu didesain untuk mendorong perdagangan pada wilayah tertentu.Karena
pentingnya kedudukan sosial, aturan-aturan terkait kemewahan dijalankan,
pengaturan pakaian dan perumahan meliputi gaya yang diperbolehkan, material
yang digunakan dan frekuensi pembelian bagi masing-masing kelas yang berbeda.
Niccolò Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis pertama yang menyusun teori kebijakan ekonomi dalam bentuk nasehat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa para bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh kaum kebanyakan. Dengan cara itu, maka negara akan dilihat sebagai “murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi warganya. Selama masa Early Modern period, mercantilists hampir dapat merumuskan suatu teori ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin dari munculnya negara bangsa di kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance of payments. Tahap ini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari perkembangan modern capitalism yang berlangsung pada periode antara abad 16th dan 18th, kerap disebut sebagai merchant capitalism dan mercantilism. Babakan ini terkait dengan geographic discoveries oleh merchant overseas traders, terutama dari England dan Low Countries; European colonization of the Americas; dan pertumbuhan yang cepat dari perdagangan luar negeri. Hal ini memunculkan kelas bourgeoisie dan menenggelamkan feudal system yang ada sebelumnya.
Mercantilism adalah sebuah sistem perdagangan untuk profit, meskipun produksi masih dikerjakan dengan non-capitalist production methods.
Niccolò Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis pertama yang menyusun teori kebijakan ekonomi dalam bentuk nasehat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa para bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh kaum kebanyakan. Dengan cara itu, maka negara akan dilihat sebagai “murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi warganya. Selama masa Early Modern period, mercantilists hampir dapat merumuskan suatu teori ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin dari munculnya negara bangsa di kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance of payments. Tahap ini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari perkembangan modern capitalism yang berlangsung pada periode antara abad 16th dan 18th, kerap disebut sebagai merchant capitalism dan mercantilism. Babakan ini terkait dengan geographic discoveries oleh merchant overseas traders, terutama dari England dan Low Countries; European colonization of the Americas; dan pertumbuhan yang cepat dari perdagangan luar negeri. Hal ini memunculkan kelas bourgeoisie dan menenggelamkan feudal system yang ada sebelumnya.
Mercantilism adalah sebuah sistem perdagangan untuk profit, meskipun produksi masih dikerjakan dengan non-capitalist production methods.
10
Karl
Polanyi berpendapat bahwa capitalism belum muncul sampai berdirinya free trade
di Britain pada 1830s.Di bawah mercantilism, European merchants, diperkuat oleh
sistem kontrol dari negara yang memberiikan subsidi dan memonopoli banyak
sumberdaya yang akan menghasilkan banyak keuntungan dari jual-beli bermacam
barang. Dibawah mercantilisme, Guilds menjadi dasar pengatur utama dari sistem
ekonomi negara. Dalam kalimat Francis Bacon, tujuan dari mercantilisme adalah :
“the opening and well-balancing of trade; the cherishing of manufacturers; the banishing of idleness; the repressing of waste and excess by sumptuary laws; the improvement and husbanding of the soil; the regulation of prices…”
Diantara berbagai mercantilist theory salah satunya adalah bullionism, doktrin yang menekankan pada pentingnya akumulasi precious metals. Mercantilists berpendapat bahwa negara seharusnya mengekspor barang lebih banyak dibandingkan jumlah yang diimport sehingga luar negeri akan membayar selisihnya dalam bentuk precious metals. Mercantilists juga berpendapat bahwa bahan mentah yang tidak dapat ditambang dari dalam negeri, maka harus diimport dan mempromosikan subsidi, seperti penjaminan monopoli protective tariffs, untuk meningkatkan produksi dalam negeri dari manufactured goods.
“the opening and well-balancing of trade; the cherishing of manufacturers; the banishing of idleness; the repressing of waste and excess by sumptuary laws; the improvement and husbanding of the soil; the regulation of prices…”
Diantara berbagai mercantilist theory salah satunya adalah bullionism, doktrin yang menekankan pada pentingnya akumulasi precious metals. Mercantilists berpendapat bahwa negara seharusnya mengekspor barang lebih banyak dibandingkan jumlah yang diimport sehingga luar negeri akan membayar selisihnya dalam bentuk precious metals. Mercantilists juga berpendapat bahwa bahan mentah yang tidak dapat ditambang dari dalam negeri, maka harus diimport dan mempromosikan subsidi, seperti penjaminan monopoli protective tariffs, untuk meningkatkan produksi dalam negeri dari manufactured goods.
Para
perintis mercantilism menekankan pentingnya kekuatan negara dan penaklukan luar
negeri sebagai kebijakan utama dari economic policy. Jika sebuah negara tidak
mempunyai supply dari bahan mentahnnya, maka mereka harus mendapatkan koloni
dari mana mereka dapat mengambil bahan mentah yang dibutuhkan. Koloni berperan
bukan hanya sebagai penyedia bahan mentah tapi juga sebagai pasar bagi barang
jadi. Agar tidak terjadi suatu kompetisi, maka koloni harus dicegah untuk
melaksanakan produksi dan berdagang dengan pihak asing lainnya.
Selama the Enlightenment, physiocrats Perancis
adalah yang pertama kali memahami ekonomi berdiri sendiri. Salah satu tokoh
yang terpenting adalah Francois Quesnay. Diagram ciptaannya yang terkenal
adalah tableau economique, oleh kawan-kawannya dianggap sebagai salah satu
temuan ekonomi terbesar setelah tulisan dan uang.
11
Diagram
zig-zag ini dipuji sebagai rintisan awal bagi pengembangan banyak tabel dalam ekonomi
modern, ekonometrik, multiplier Keynes, analisis input-output, diagram aliran
sirkular dan model keseimbangan umum Walras.
Tokoh lain dalam periode ini adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot, dan Etienne Bonnot de Condillac.
Tokoh lain dalam periode ini adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot, dan Etienne Bonnot de Condillac.
Richard Cantillon (1680-1734) oleh beberapa
sejarawan ekonomi dianggap sebagai bapak ekonomi yang sebenarnya. Bukunya
“Essay on the Naturof Commerce ini General” (1755, terbit setelah dia wafat)
menekankan pada mekanisme otomatis dalam pasar yakni penawaran dan permintaan,
peran vital dari kewirausahaan, dan analisis inflasi moneter “pra-Austrian”
yang canggih yakni tentang bagaimana inflasi bukan hanya menaikkan harga tetapi
juga mengubah pola pengeluaran.
Jaques
Turgot (1727-81) adalah pendukung laissez faire, pernah menjadi menteri
keuangan dalam pemerintahan Louis XVI dan membubarkan serikat kerja (guild),
menghapus semua larangan perdagangan gandum dan mempertahankan anggaran
berimbang. Dia terkenal dekat dengan raja meskipun akhirnya dipecat pada tahun
1776. Karyanya “Reflection on the Formation and Distribution of Wealth”
menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perekonomian. Sebagai seorang
physiocrats, Turgot membela pertanian sebagai sektor paling produktif dalam
ekonomi. Karyanya yang terang ini memberikan pemahaman yang baik tentang
preferensi waktu, kapital dan suku bunga, dan peran enterpreneur-kapitalis
dalam ekonomi kompetetitif.
Etienne
Bonnot de Condillac (1714-80) adalah orang yang membela Turgot di saat-saat
sulit tahun 1775 ketika dia menghadapi kerusuhan pangan saat menjabat sebagai
menteri keuangan. Codillac juga merupakan seorang pendukung perdagangan bebas.
Karyanya “Commerce and Government” (terbit sebulan sebelum The Wealth of
Nation, 1776) mencakup gagasan ekonomi yang sangat maju. Dia mengakui manufaktur
sebagai sektor produktif, perdagangan sebagai representasi nilai yang tak
seimbang dimana kedua belah pihak bisa mendapat keuntungan, dan mengakui bahwa
harga ditentukan oleh nilai guna, bukan nilai kerja.
12
Tokoh
lainnya, Anders Chydenius (1729-1803) menulis buku “The National Gain” pada
1765 yang menerangkan ide tentang kemerdekaan dalam perdagangan dan industri
dan menyelidiki hubungan antara ekonomi dan masyarakat dan meletakkan dasar
liberalism, sebelas tahun sebelum Adam Smith menulis hal yang sama namun lebih
komprehensif dalamThe Wealth of Nations. Menurut Chydenius, democracy,
kesetaraan dan penghormatan pada hak asasi manusia adalah jalan satu-satunya
untuk kemajuan dan kebahagiaan bagi seluruh anggota masyarakat.
Mercantilism
mulai menurun di Great Britain pada pertengahan 18th, ketika sekelompok
economic theorists, dipimpin oleh Adam Smith, menantang dasar-dasar
mercantilist doctrines yang berkeyakinan bahwa jumlah keseluruhan dari kekayaan
dunia ini adalah tetap sehingga suatu negara hanya dapat meningkatkan
kekayaannya dari pengeluaran negara lainnya.
Meskipun begitu, di negara-negara yang baru berkembang seperti Prussia dan Russia, dengan pertumbuhan manufacturing yang masih baru, mercantilism masih berlanjut sebagai paham utama meskipun negara-negara lain sudah beralih ke paham yang lebih baru.
Meskipun begitu, di negara-negara yang baru berkembang seperti Prussia dan Russia, dengan pertumbuhan manufacturing yang masih baru, mercantilism masih berlanjut sebagai paham utama meskipun negara-negara lain sudah beralih ke paham yang lebih baru.
Pemikiran
ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith’s The
Wealth of Nations, pada 1776, walaupun pemikir lainnya yang lebih dulu juga
memberikan kontribusi yang tidak sedikit. Ide utama yang diajukan oleh Smith
adalah kompetisi antara berbagai penyedia barang dan pembeli akan menghasilkan
kemungkinan terbaik dalam distribusi barang dan jasa karena hal itu akan
mendorong setiap orang untuk melakukan spesialisasi dan peningkatan modalnya
sehingga akan menghasilkan nilai lebih dengan tenaga kerja yang tetap. Smith’s
thesis berkeyakinan bahwa sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri
dengan menjalankan aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-sendiri tanpa
harus mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai
“invisible hand” dan masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan
capitalism itu sendiri.
Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics dengan kontributor utama John Stuart Mill and David Ricardo.
Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics dengan kontributor utama John Stuart Mill and David Ricardo.
13
John Stuart Mill, pada
awal hingga pertengahan abad 19th, berfokus pada “wealth” yang didefinisikannya
secara khusus dalam kaitannya dengan nilai tukar obyek atau yang sekarang
disebut dengan price.
Pertengahan
abad 18th menunjukkan peningkatan pada industrial capitalism yang memberi
kemungkinan bagi akumulasi modal yang luas di bawah fase perdagangan dan
investasi pada mesin-mesin produksi. Industrial capitalism, yang dicatat oleh
Marx mulai dari pertigaan akhir abad 18th, menandai perkembangan dari the
factory system of manufacturing, dengan ciri utama complex division of labor
dan routinization of work tasks; dan akhirnya memantapkan dominasi global dari
capitalist mode of production.
Hasil dari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana industrialist menggantikan posisi penting dari merchant dalam capitalist system dan mengakibatkan penurunan traditional handicraft skills dari artisans, guilds, dan journeymen. Juga selama masa ini, capitalism menandai perubahan hubungan antara British landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari cash crops untuk pasar lebih dari pada yang digunakan untuk feudal manor. Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan commercial agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of agriculture.
Peningakatan industrial capitalism juga terkait dengan penurunan mercantilism. Pertengahan hingga akhir abad sembilan belas Britain dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire capitalism. Laissez-faire mendapatkan momentum oleh mercantilism di Britain pada 1840s dengan persetujuan Corn Laws dan Navigation Acts. Sejalan dengan ajaran classical political economists, dipimpin oleh Adam Smith dan David Ricardo, Britain memunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan perkembangan market economy.
Hasil dari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana industrialist menggantikan posisi penting dari merchant dalam capitalist system dan mengakibatkan penurunan traditional handicraft skills dari artisans, guilds, dan journeymen. Juga selama masa ini, capitalism menandai perubahan hubungan antara British landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari cash crops untuk pasar lebih dari pada yang digunakan untuk feudal manor. Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan commercial agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of agriculture.
Peningakatan industrial capitalism juga terkait dengan penurunan mercantilism. Pertengahan hingga akhir abad sembilan belas Britain dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire capitalism. Laissez-faire mendapatkan momentum oleh mercantilism di Britain pada 1840s dengan persetujuan Corn Laws dan Navigation Acts. Sejalan dengan ajaran classical political economists, dipimpin oleh Adam Smith dan David Ricardo, Britain memunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan perkembangan market economy.
Pada
abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi
distribusi sosial dari sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga pemikiran
socialism dan egalitarianism, dengan menggunakan pendekatan sistematis pada
logika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel untuk menghasilkan Das
Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik ekonomi pasar
selama abad 19th dan 20th.
14
Ekonomi
Marxist berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh
classical economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian dikembangkan oleh Marx.
Pemikiran Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah berlandaskan pada
exploitation kelas pekerja : pendapatan yang diterima mereka selalu lebih
rendah dari nilai pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh
capitalist dalam bentuk profit.
Pada akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar berada di tangan financiers. Masa ini biasa disebut sebagai masa “finance capitalism” yang dicirikan dengan subordination proses produksi ke dalam accumulation of money profits dalam financial system. Penampakan utama capitalism pada masa ini mencakup establishment of huge industrial cartels atau monopolies; kepemilikan dan management dari industry oleh financiers berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari complex system banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital melalui kepemilikan stock. Tampak meningkat juga industri besar dan tanah menjadi subject of profit dan loss oleh financial speculators. Akhir abad 19th juga muncul “marginal revolution” yang meningkatkan dasar pemahaman ekonomi mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan opportunity cost. Lebih lanjut, Carl Menger menyebarkan gagasan tentang kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan yang dibuat pada margins of economic activity.
Akhir 19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan segagai era “monopoly capitalism,” ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire phase of capitalism menjadi the concentration of capital hingga mencapai large monopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks and financiers, dan dicirikan oleh pertumbuhan corporations dan pembagian labor terpisah dari shareholders, owners, dan managers.
Pada akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar berada di tangan financiers. Masa ini biasa disebut sebagai masa “finance capitalism” yang dicirikan dengan subordination proses produksi ke dalam accumulation of money profits dalam financial system. Penampakan utama capitalism pada masa ini mencakup establishment of huge industrial cartels atau monopolies; kepemilikan dan management dari industry oleh financiers berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari complex system banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital melalui kepemilikan stock. Tampak meningkat juga industri besar dan tanah menjadi subject of profit dan loss oleh financial speculators. Akhir abad 19th juga muncul “marginal revolution” yang meningkatkan dasar pemahaman ekonomi mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan opportunity cost. Lebih lanjut, Carl Menger menyebarkan gagasan tentang kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan yang dibuat pada margins of economic activity.
Akhir 19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan segagai era “monopoly capitalism,” ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire phase of capitalism menjadi the concentration of capital hingga mencapai large monopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks and financiers, dan dicirikan oleh pertumbuhan corporations dan pembagian labor terpisah dari shareholders, owners, dan managers.
Perkembangan
selanjutnya ekonomi menjadi lebih bersifat statistical, dan studi tentang
econometrics menjadi penting. Statistik memperlakukan price, unemployment,
money supply dan variabel lainnya serta perbandingan antar variabel-variabel
ini, menjadi sentral dari penulisan ekonomi dan menjadi bahan diskusi utama
dalam lapangan ekonomi.
15
Pada
quarter terakhir abad 19th, kemunculan dari large industrial trusts mendorong
legislation di U.S. untuk mengurangi monopolistic tendencies dari masa ini.
Secara berangsur-angsur, U.S. federal government memainkan peranan yang lebih
besar dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation of industrial standards
untuk key industries of special public concern. Pada akhir abad 19th, economic
depressions dan boom and bust business cycles menjadi masalah yang tak
terselesaikan. Long Depression dari 1870s dan 1880s dan Great Depression dari
1930s berakibat pada nyaris keseluruhan capitalist world, dan menghasilkan
pembahasan tentang prospek jangka panjang capitalism. Selama masa 1930s,
Marxist commentators seringkali meyakinkan kemungkinan penurunan atau kegagalan
capitalism, dengan merujuk pada kemampuan Soviet Union untuk menghindari akibat
dari global depression.
Macroeconomics mulai dipisahkan dari microeconomics oleh John Maynard Keynes pada 1920s, dan menjadi kesepakatan bersama pada 1930s oleh Keynes dan lainnya, terutama John Hicks. Mereka mendapat ketenaran karena gagasannya dalam mengatasi Great Depression. Keynes adalah tokoh penting dalam gagasan pentingnya keberadaaan central banking dan campur tangan pemerintah dalam hubungan ekonomi. Karyanya “General Theory of Employment, Interest and Money” menyampaikan kritik terhadap ekonomi klasik dan juga mengusulkan metode untuk management of aggregate demand. Pada masa sesudah global depression pada 1930s, negara memainkan peranan yang penting pada capitalistic system di hampir sebagian besar kawasan dunia. Pada 1929, sebagai contoh, total pengeluaran U.S. government (federal, state, and local) berjumlah kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka berjumlah mencapai sepertiga. Peningkatan yang sama tampak pada industrialized capitalist economies, sepreti France misalnya, telah mencapai ratios of government expenditures dari GNP yang lebih tinggi dibandingkan United States. Sistem economies ini seringkali disebut dengan “mixed economies.”
Macroeconomics mulai dipisahkan dari microeconomics oleh John Maynard Keynes pada 1920s, dan menjadi kesepakatan bersama pada 1930s oleh Keynes dan lainnya, terutama John Hicks. Mereka mendapat ketenaran karena gagasannya dalam mengatasi Great Depression. Keynes adalah tokoh penting dalam gagasan pentingnya keberadaaan central banking dan campur tangan pemerintah dalam hubungan ekonomi. Karyanya “General Theory of Employment, Interest and Money” menyampaikan kritik terhadap ekonomi klasik dan juga mengusulkan metode untuk management of aggregate demand. Pada masa sesudah global depression pada 1930s, negara memainkan peranan yang penting pada capitalistic system di hampir sebagian besar kawasan dunia. Pada 1929, sebagai contoh, total pengeluaran U.S. government (federal, state, and local) berjumlah kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka berjumlah mencapai sepertiga. Peningkatan yang sama tampak pada industrialized capitalist economies, sepreti France misalnya, telah mencapai ratios of government expenditures dari GNP yang lebih tinggi dibandingkan United States. Sistem economies ini seringkali disebut dengan “mixed economies.”
Selama
periode postwar boom, penampakan yang luasa dari new analytical tools dalam
social sciences dikembangkan untuk menjelaskan social dan economic trends dari
masa ini, mencakup konsep post-industrial society dan welfare statism.
16
Phase dari capitalism
sejak awal masa postwar hingga 1970s memiliki sesuatu yang kerap disebut
sebagai “state capitalism”, terutama oleh Marxian thinkers.
Banyak economists menggunakan kombinasi dari Neoclassical microeconomics dan Keynesian macroeconomics. Kombinasi ini, yang sering disebut sebagai Neoclassical synthesis, dominan pada pengajaran dan kebijakan publik pada masa sesudah World War II hingga akhir 1970s. pemikiran neoclassical mendapat bantahan dari monetarism, dibentuk pada akhir 1940s dan awal 1950s oleh Milton Friedman yang dikaitkan dengan University of Chicago dan juga supply-side economics.
Pada akhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah kajian dari yang semula berbasis price menjadi berbasis risk, keberadaan pelaku ekonomi yang tidak sempurna dan perlakuan terhadap ekonomi seperti biological science, lebih menyerupai norma evolutionary dibandingkan pertukaran yang abstract. Pemahaman akan risk menjadi signifikan dipandang sebagai variasi price over time yang ternyata lebih penting dibanding actual price. Hal ini berlaku pada financial economics dimana risk-return tradeoffs menjadi keputusan penting yang harus dibuat.
Banyak economists menggunakan kombinasi dari Neoclassical microeconomics dan Keynesian macroeconomics. Kombinasi ini, yang sering disebut sebagai Neoclassical synthesis, dominan pada pengajaran dan kebijakan publik pada masa sesudah World War II hingga akhir 1970s. pemikiran neoclassical mendapat bantahan dari monetarism, dibentuk pada akhir 1940s dan awal 1950s oleh Milton Friedman yang dikaitkan dengan University of Chicago dan juga supply-side economics.
Pada akhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah kajian dari yang semula berbasis price menjadi berbasis risk, keberadaan pelaku ekonomi yang tidak sempurna dan perlakuan terhadap ekonomi seperti biological science, lebih menyerupai norma evolutionary dibandingkan pertukaran yang abstract. Pemahaman akan risk menjadi signifikan dipandang sebagai variasi price over time yang ternyata lebih penting dibanding actual price. Hal ini berlaku pada financial economics dimana risk-return tradeoffs menjadi keputusan penting yang harus dibuat.
Masa
postwar boom yang lama berakhir pada 1970s dengan adanya economic crises
experienced mengikuti 1973 oil crisis. “stagflation” dari 1970s mendorong
banyak economic commentators politicians untuk memunculkan neoliberal policy
diilhami oleh laissez-faire capitalism dan classical liberalism dari abad 19th,
terutama dalam pengaruh Friedrich Hayek dan Milton Friedman. Terutama,
monetarism, sebuah theoretical alternative dari Keynesianism yang lebih
compatible dengan laissez-faire, mendapat dukungan yang meningkat increasing
dalam capitalist world, terutama dibawah kepemimpinan Ronald Reagan di U.S. dan
Margaret Thatcher di UK pada 1980s.
Area
perkembangan yang paling pesat kemudian adalah studi tentang informasi dan
keputusan. Contoh pemikiran ini seperti yang dikemukakan oleh Joseph Stiglitz.
17
Masalah-masalah
ketidak-seimbangan informasi dan kejahatan moral dibahas disini seperti karena
mempengaruhi modern economic dan menghasilkan dilema-dilema seperti executive
stock options, insurance markets, dan Third-World debt relief.
2.
Model Ekonomi
Menurut
John Maynard Keynes model ekonomi merupakan penyederhanaan realitas ekonomi karena
memiliki keterbatasan dan keterbatasan itu tercermin dalam istilah ceteris
paribus (pengertian yang berarti faktor-faktor lain dianggap tetap). Model
ekonomi merupakan pernyataan formal sebuah teori. Model ekonomi dapat
dipresentasikan secara verbal (menggunakan kata-kata),diagramatis,dan
matematis. Contoh model ekonomi,yaitu :
tabel,grafik,fungsi,dan skema.
Model ekonomi dibagi 4 model
yaitu :
a.
Model secara verbal : “Bila suku bunga naik investasi
turun”
b.
Model matematis : Y = C + S C=a + bY dan S = -a
+ (1-b)Y.
c.
Model Grafis
Tabel 2.1.
Contoh
model ekonomi dalam bentuk tabel
18
Gambar 2.1.
Contoh model ekonomi dalam bentuk grafik
d.
Model Circular Flow
· Circular
Flow Diagram 2 Sektor ( Tertutup )
Kegiatan
perekonomian dua sektor disebut juga dengan perekonomian tertutup. Dalam
perekonomian ini pelaku ekonomi hanya dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
rumah tangga dan perusahaan. Perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang
dijual di pasar barang.
Dalam menghasilkan barang dan jasa
tersebut perusahaan memerlukan faktor-faktor produksi, yang meliputi tenaga
kerja, sumber daya alam dan modal.
Faktor-faktor
produksi ini disediakan oleh rumah tangga dan dibayar dengan upah atau gaji,
sewa, bunga, dan laba. Jadi, ada arus faktor-faktor produksi dari rumah tangga
ke perusahaan, yang diimbangi dengan arus uang untuk pembayaran faktor produksi
dari perusahaan ke konsumen melalui pasar faktor produksi. Arus uang pembayaran
balas jasa bagi pemilik faktor produksi ini merupakan pendapatan bagi rumah
tangga.
Pendapatan tersebut kemudian dibelanjakan untuk
membeli barang dan jasa yang dibutuhkan.
19
Dengan demikian, ada arus barang dan jasa dari
perusahaan ke rumah tangga melalui pasar barang diimbangi dengan arus uang dari
rumah tangga ke perusahaan untuk pembayarannya. Arus pembayaran merupakan
pembelanjaan bagi rumah tangga dan menjadi pendapatan bagi perusahaan.
Gambar 2.2.
Circular flow diagram 2 sektor
Dengan
demikian, kegiatan ekonomi dalam masyarakat merupakan proses lingkaran dan
terus berputar. Rumah tangga menawarkan faktor-faktor produksi yang dimiliki
kepada perusahaan dengan balas jasa berupa pendapatan. Pendapatan tersebut
kemudian dibelanjakan untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan, yang
dihasilkan oleh perusahaan. Pembelanjaan rumah tangga ini menjadi penerimaan
bagi perusahaan, yang kemudian disalurkan kembali kepada rumah tangga sebagai
balas jasa atau pendapatan bagi pemilik faktor produksi.
·
Circular Flow Diagram 3 Sektor
Dalam
kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat selain dari
rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga peranan dan pengaruh pemerintah
atas kegiatan perekonomian.
Pemerintah menggunakan pendapatan dari pajak untuk
membeli barang dan jasa dari pasar faktor produksi, pasar barang, dan
perusahaan. Barang dan jasa tersebut digunakan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
Salah satu bentuk campur tangan pemerintah adalah
dengan mengenakan pajak kepada masyarakat yang kemudian digunakan untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
20
Di samping sebagai pelaku ekonomi, pemerintah juga
berfungsi sebagai pengatur dan pengawas kegiatan ekonomi rumah tangga
perusahaan swasta dan koperasi. Tujuannya adalah agar pelaku ekonomi tersebut
melakukan kegiatan ekonominya sesuai dengan peraturan yang ada dan tidak
merugikan masyarakat.
Gambar
2.3.
Circular flow diagram 3 sektor
Pada
perekonomian tiga sektor dimasukkan sektor pemerintah dalam analisis
keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian, maka dalam perekonomian tiga
sektor terdiri dari sektor rumah tangga, sektor bisnis/swasta, dan sektor
pemerintah. Adanya sektor pemerintah akan muncul pengeluaran pemerintah pada
sisi pengeluaran dan pajak pada sisi pendapatan. Pajak yang dikenakan oleh
pemerintah akan mengurangi tingkat pendapatan yang siap dikonsumsikan.
21
·
Circular Flow Diagram 4 Sektor (
Terbuka )
Kegiatan
ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian terbuka karena kegiatan ini
tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga
masyarakat ekonomi di luar negeri.
Gambar 2.4.
Circular flow diagram 4 sektor
3.
Metode Ekonomi
Merupakan
suatu langkah atau cara yang digunakan dalam memecahkan masalah-masalah
ekonomi. Beberapa metode dalam ilmu ekonomi,yaitu :
a.
Metode Induktif
Merupakan metode dimana suatu keputusan
dilakukan dengan mengumpulkan semua data informasi yang ada di dalam realitas
kehidupan. Realita tersebut mencakup
setiap unsur kehidupan yang dialami individu,keluarga,masyarakat lokal,dan
sebagainya yang mencoba mencari jalan pemecahan sehingga upaya pemenuhan
kebutuhan tersebut dapat dikaji secermat mungkin.
b.
Metode Deduktif
Merupakan
metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar hukum,ketentuan,atau prinsip umum
yang sudah diuji kebenarannya. Dengan
metode ini,ilmu ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan masalah sesuai dengan
acuan,prinsip,hukum,dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi.
22
c.
Metode Matematika
Merupakan
metode yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi dengan cara
pemecahan soal-soal secara matematis. Maksudnya
bahwa dalam matematika terdapat kebiasaan yang dimulai dengan pembahasan
dalil-dalil.Melalui pembahasan dalil-dalil tersebut dapat dipastikan bahwa
kajiannya dapat diterima secara umum.
d.
Metode Statistika
Merupakan
suatu metode pemecahan masalah ekonomi dengan cara
pengumpulan,pengolahan,analisis,penafsiran,dan penyajian data dalam bentuk
angka-angka secara statistik.
4.
Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa
ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi
sehari-hari dalam masyarakat.
Hukum ekonomi terbagi menjadi 2,
yaitu :
a. Hukum ekonomi pembangunan, yaitu seluruh
peraturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan
kehidupan ekonomi (misal hukum perusahaan dan hukum penanaman modal).
b. Hukum
ekonomi sosial, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara
pembagian hasil pembangunan ekonomi secara adil dan merata, sesuai dengan hak
asasi manusia (misal, hukum perburuhan).
Contoh hukum ekonomi,yaitu :
1. Jika nilai
kurs dollar amerika naik tajam maka banyak perusahaan yang
modalnya berasal dari pinjaman luar negeri
akan bangkrut.
2.
Semakin tinggi bunga bank untuk tabungan maka jumlah
uang yang beredar akan menurun dan terjadi penurunan jumlah permintaan barang
dan jasa secara umum.
23
5.
Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif
a.
Ekonomi Positif
Merupakan
ekonomi yang menerangkan tentang hal-hal nyata yang akan terjadi dalam
ekonomi.Oleh karena itu,kebenaran pernyataan tersebut dapat dilihat dengan
membandingkan isi pernyataan itu dengan peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Misalnya : apabila produksi tempe turun maka harganya akan naik.
b.
Ekonomi Negatif
Merupakan
ekonomi yang bukan mengemukakan pendapat mengenai keadaan yang akan terjadi
tetapi mengenai apa yang sebaiknya harus terjadi.
Misalnya
: usaha menaikkan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan dengan berusaha agar
tambahan pendapatan dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk.
2.8. Tujuan
dan Manfaat Ilmu Ekonomi
·
Untuk mencari pengertian tentang
hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi,baik yang berupa hubungan kausal maupun
fungsional.
·
Untuk dapat menguasai masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.
·
Dapat mengatur skala prioritas kebutuhan
dari keperluan yang terpenting atau mendesak terlebih dahulu.
·
Mampu melatih kita agar mampu mengatur
atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.
·
Memberikan pemahaman atas potensi dan
keterbatasan kebijakan ekonomi.
·
Mengatur prinsip kebutuhan pokok
masyarakat.
·
Meningkatkan taraf hidup sumber daya
manusia.
·
Membantu memahami wujud perilaku ekonomi
dalam dunia nyata secara lebih baik.
24
2.9. Tokoh –
Tokoh Penting Ilmu Ekonomi
·
Adam Smith
Tokoh
yang menyatakan bahwa untuk memperoleh uang,manusia atau produsen akan
memperoleh barang atau jasa tertentu sedangkan konsumen akan membeli barang
atau jasa yang paling dibutuhkan.
Gambar 2.5.
Tokoh
Ilmu Ekonomi Adam Smith
·
David Richardo
Tokoh yang menyatakan bahwa bertambahnya modal
adalah kunci dari
pertumbuhan ekonomi bangsa dan satu-satunya
cara untuk mewujudkan hal itu
dengan mendorong sektor produksi untuk
mendapatkan keuntungan sebesar
besarnya.
Gambar 2.6.
Tokoh
Ilmu Ekonomi David Richardo
25
·
John Maynard Keynes
Tokoh
yang menawarkan suatu gagasan mengenai teori permintaan dan penawaran dalam
hubungannya dengan hasil produksi.
Gambar
2.6.
Tokoh
Ilmu Ekonomi John Maynard Keynes
·
Paul Ormerod
Tokoh
yang menyatakan bahwa tingkat harga yang sebenarnya tidak pernah ditentukan
pertemuan permintaan dan penawaran.
Gambar
2.6.
Tokoh
Ilmu Ekonomi Paul Ormerod
26
BAB
III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Ekonomi berasal dari bahasa
Yunani yaitu oikos dan nomos. Oikos berarti keluarga(rumah tangga) dan nomos
berarti peraturan rumah tangga. Didalam sejarah nya, ekonomi dimulai dari
aliran klasik dengan tokohnya yaitu Adam Smith yang merupakan orang pertama
yang mempelajari ilmu ekonomi pada abad 18 melalu karyanya yang berjudul Wealth
of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di
Eropa, yang menamakan dirinya sebagai aliran klasik. Terjadi pertentangan pada
tahun 1930 menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar
saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya
General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar
tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, oleh karenanya, intervensi
pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua
aliran ini kemudian saling “bertarung” dalam dunia ilmu ekonomi dan
menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti : new classical, neo klasik,
new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.Beberapa yang menjadi ruang
lingkup dari pada ekonomi ini adalah masalah ekonomi yang menyebabkan
kelangkaan, sehingga menjadikan masyarakat untuk memilih suatu alternative
dengan cara pilihan, atau biaya Didalam penerapannya terdapat konsep-konsep
didalam ilmu ekonomi yaitu penerapan konsep mikro dan makro, normatif dan
positif serta ilmu ekonomi mempunyai cabang-cabag ilmu yaitu ilmu moneter, ilmu
public, ilmu ekonomi industri, ilmu ekonomi regional, SDA dan lingkungan, SDM,
dan perekonomian syariah.
3.2 Saran
Dengan disusunnya
makalah ini kami mengharapkan agar para
pembaca dapat memiliki wawasan yang lebih luas mengenai ilmu ekonomi sehingga
mampu menerapkan ilmu ekonomi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.Selain
itu,sebaiknya ada kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat untuk membenahi
kondisi ekonomi di indonesia dengan mengacu pada pengetahuan tentang ilmu
ekonomi yang telah dibahas di dalam makalah ini.
27
DAFTAR PUSTAKA
Rahardja, Prathama dan
Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi
( Mikroekonomi dan Makroekonomi )
Buku Seri Teori Ekonomi Edisi Ketiga.
Jakarta:
FEUI.
Nopirin. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro Edisi
Pertama.
Yogyakarta:
BPFE.
Supardan, Dadang. 2010.
Pengantar Ilmu-Ilmu Sosial. Bandung:
Bumi Aksara
[ 19 Februari 2014 ].
[
20 Februari 2014 ].
28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar